Langsung ke konten utama

Refleksi Day 1 (Ev)

 Refleksi Day 1 - Eva


Seperti yang disampaikan di video, apabila kita tidak berusaha “meluhurkan” karakter kita, maka kita cenderung “diseret” oleh kecenderungan kita yang tidak baik. Itu sebabnya, saya setuju bahwa proses pelatihan kebiasaan baik (Habit Training) penting sekali dilakukan pada anak. 

Karena kehendak anak masih lemah, perlu ada bantuan dari pihak lain (orangtua) untuk membantu mereka untuk menguatkan kebiasaan (termasuk perilaku) baik, supaya tidak terseret oleh sifat2 bawaannya. 

Yang sering jadi pertanyaan buat saya adalah bagaimana melakukan proses pelatihan ini dan bagaimana caranya supaya tetap konsisten, karena saya sendiri masih belum konsisten dalam mendisiplinkan diri sendiri. Beberapa resolusi atau target yang sudah disusun, sering kali tidak terpenuhi. 

Waktu kecil, saya termasuk anak yang terpola jadwalnya. Bangun pagi jam 5, mandi, sarapan lalu pergi ke sekolah jam 6 pagi. Sepulang sekolah biasanya makan siang, tidur siang, lalu sore atau malam harinya mengerjakan PR. 

Saat weekend, adalah jadwalnya melakukan “chores”, mulai dari menyapu, mengepel kamar sendiri, membantu mama memasak, dll. Semuanya serba teratur....Tetapi herannya semakin bertambahnya usia, semakin tidak teratur...apalagi setelah menjadi ibu dengan tanggung jawab yang sangat banyak. 

Banyak sekali yang harus diurus, mulai dari urusan dapur, pakaian (saya tidak dibantu oleh ART), kemudian urusan pendidikan anak (saya memutuskan meng-homeschool kedua anak saya), belum lagi urusan suami dan keluarga besar. 

Terkadang merasa bahwa sulit sekali konsisten dalam melakukan jadwal2 yang sudah ditetapkan karena terlalu banyak yang diurus dan dipikirkan. Itu sebabnya ikut kelas ini, supaya bisa belajar konsisten dalam mendisiplinkan diri sendiri, baru kemudian mengajarkan ke anak2. Berharap bisa belajar banyak disini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Day 1 (Vit)

 Refleksi day 1 - Vitri  Seberapa setuju kita akan pentingnya Habit Training? Sangat setuju..saya sudah mencoba banyak cara untuk anak bisa melakukan hal yg perlu dia lakukan pada waktunya. Dengan reward and punishment sudah sering, dengan motivasi agama dan penjelasan panjang kepada anak2 kenapa harus dilakukan juga sudah berkali-kali.  Tapi sampai sekarang belum melihat hasil yang berarti. Dengan habit training ini sangat berharap bisa mendapatkan hasil yang berarti baik untuk anak dan juga orangtuanya. Karena sambil mengajarkan disiplin untuk anak tentunya orangtuanya juga harus bisa disiplin

Refleksi day 2 (Ny)

 Yunita Nyit Refleksi Day 2: Materi hari ke-2 ini mengingatkan saya bahwa posisi orang tua dan anak tidak sejajar, terutama untuk hal-hal yang prinsip. Saya terbiasa bernegosiasi dengan anak, dimana akhirnya tanpa disadari saya menjadi tidak punya kendali atas keputusan-keputusan yang seharusnya menjadi area otoritas orang tua.  Saya terbiasa dengan “pandangan umum” bahwa anak juga memiliki kehendak yang harus didengarkan tetapi dari materi hari ini saya belajar bahwa sesungguhnya anak belum matang untuk mengendalikan keinginan dirinya, belum dapat menaklukkan dirinya untuk mengutamakan kewajiban, anak belum terlatih menjadi tuan atas dirinya sendiri, sehingga tidak mungkin jika menganggap bahwa orang tua dan anak adalah sejajar. a. Menurut Charlotte Mason, bolehkah orangtua menyuruh anak melakukan yang anak tidak suka lakukan? Mengapa? Menurut CM, anak belum punya kekuatan untuk mengendalikan kekuatan kehendaknya, karena masih belum matang. Anak belum mampu menyuruh dirinya sendiri me

Refleksi day 2 (Sie)

 Reflesi #2 - Sienny a. Menurut Charlotte Mason, bolehkah orangtua menyuruh anak melakukan yang anak tidak suka lakukan? Mengapa? Boleh. Pertama orang tua memiliki otoritas dari Tuhan untuk menjadi perwakilan buat anak. Kedua, orang tua mempunyai pengetahuan dan moral yang lebih baik dari anak dan mengasihi anak2nya, ingin anak2nya menjadi baik. Misal, makan sayur. Kalo boleh diberikan pillihan, anak pasti memilih tidak makan sayur, tapi orang tua tahu bahwa sayur bagus dan penting buat Kesehatan anak karena itu anak diminta untuk makan sayur. b. Menurut Charlotte Mason, apakah orangtua dan anak itu setara? Mengapa? Tidak. Orang tua diberi otoritas oleh Tuhan untuk menjadi perwakilan Tuhan buat anak-anak.   c. Apakah kamu setuju dengan sikap Charlotte Mason di atas? Mengapa? Setuju. Karena alternatif lainnya terlihat lebih mengerikan Aku membayangkan jika manusia ini seperti binatang (ulat/laba2,dll) yang ditinggalkan oleh induknya begitu lahir, apa jadinya dunia ini. Padahal kita dibe