Langsung ke konten utama

Refleksi day (Sop)

 *Refleksi day 2 - Sophie*

*a. Menurut Charlotte Mason, bolehkah orangtua menyuruh anak melakukan yang anak tidak suka lakukan?* Boleh *Mengapa?* Karena ada aturan yang harus dilakukan tanpa menuju anak itu setuju atau tidak dalam melakukan aturan tersebut. Seperti aturan Tuhan: Sebagai contoh, dalam Islam diwajibkan sholat 5 waktu, Puasa, dll. Orang tua diharuskan melatih anaknya untuk tidak meninggalkan kewajiban tersebut suka atau tidak suka. Begitu pula dengan mewajibkan anak menggosok gigi. Bila tidak dikerjakan gigi anak akan menjadi rusak 

*b. Menurut Charlotte Mason, apakah orangtua dan anak itu setara?* Tentu saja tidak. *Mengapa?* Karena orang tua mempunyai otoritas. Otoritas yang dimaksud disini bukan berarti orang tua itu otoriter alias merasa paling memiliki kedudukan tertinggi. Tapi orang tua adalah wakil yang diberi titipan anak sehingga kita memiliki tanggung jawab moral dalam melatih anak taat kepada hukum, kebenaran, dan Tuhan yang kita juga taat

*c. Apakah kamu setuju dengan sikap Charlotte Mason di atas?* Setuju *Mengapa?* Karena anak adalah titipan Allah. Sehingga anak adalah tanggung jawab orang tua kepada Allah SWT maupun kepada masyarakat. Dan kelak di akhirat nanti akan dipertanyakan tanggung jawab tersebut. Sehingga anak adalah prioritas utama orang tua

*d. Seberapa sudah terbentukkah habit of obedience dalam diri anak-anakmu saat ini?* dari sisi kedisiplinan sudah berhasil mendisiplinkan Sholat pada putri sulung saya. Yang sudah terbiasa sholat di awal waktu tanpa di suruh. Dari segi akhlak Alhamdulillah walaupun mereka masih kecil 10 dan 8 tahun, mereka anak yang memiliki pribadi yang sangat baik: Mereka sangat peduli dengan kesulitan orang tuanya kalo sedang kerepotan mereka membantu tanpa disuruh, kasih sayang dan empati mereka sangat tinggi kepada orang tua dan orang2 sekitarnya: Ketika tak sengaja melihat ibunya sedang bersedih, mereka berdua langsung kompak memberi pelukan hangat, usapan punggung dan kata2 yang menenangkan, si bungsu selalu memberikan motivasi atas cita2 ibunya yang belum tercapai. mereka juga suka berinisiatif sendiri mengambilkan makanan buat neneknya yang sakit, menolong saudara dan teman yang kesulitan dll.

*Kendala apa yang kamu alami dalam melatih anak respek pada otoritas dan taat pada aturan?* Kendalannya anak2 kecanduan HP, main sampai malam dan masih sulit dilarang. Kendala lain lebih ke anak yang laki2 (bungsu) masih sulit diajak sholat, masih sulit dibiasain makan atau pakai baju dengan fokus malah lari2an. Begitu juga saat belajar masih suuuulit fokusnya, lari ke sana kemari, sekalinya bisa duduk ga mau diem, pandangan kemana2, tangan malah main2 pensil atau tisue yang dia bawa dr ruangan lain. Pikirannya ke mana2 (malah ngomongin game atau hal lain). Sampai2 3 tahun lalu pihak bimba nyerah ngajari dia baca. Sekarang 8 tahun diajari saya baca masih belum lancar karena sulit banget fokusnya. Sampai2 saya jadi telat kerjain tugas hari ini salah satunya karena sibuk cari guru les baca yang cocok untuk dia. 🙏🏻😓

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Day 1 (Vit)

 Refleksi day 1 - Vitri  Seberapa setuju kita akan pentingnya Habit Training? Sangat setuju..saya sudah mencoba banyak cara untuk anak bisa melakukan hal yg perlu dia lakukan pada waktunya. Dengan reward and punishment sudah sering, dengan motivasi agama dan penjelasan panjang kepada anak2 kenapa harus dilakukan juga sudah berkali-kali.  Tapi sampai sekarang belum melihat hasil yang berarti. Dengan habit training ini sangat berharap bisa mendapatkan hasil yang berarti baik untuk anak dan juga orangtuanya. Karena sambil mengajarkan disiplin untuk anak tentunya orangtuanya juga harus bisa disiplin

Refleksi day 2 (Ny)

 Yunita Nyit Refleksi Day 2: Materi hari ke-2 ini mengingatkan saya bahwa posisi orang tua dan anak tidak sejajar, terutama untuk hal-hal yang prinsip. Saya terbiasa bernegosiasi dengan anak, dimana akhirnya tanpa disadari saya menjadi tidak punya kendali atas keputusan-keputusan yang seharusnya menjadi area otoritas orang tua.  Saya terbiasa dengan “pandangan umum” bahwa anak juga memiliki kehendak yang harus didengarkan tetapi dari materi hari ini saya belajar bahwa sesungguhnya anak belum matang untuk mengendalikan keinginan dirinya, belum dapat menaklukkan dirinya untuk mengutamakan kewajiban, anak belum terlatih menjadi tuan atas dirinya sendiri, sehingga tidak mungkin jika menganggap bahwa orang tua dan anak adalah sejajar. a. Menurut Charlotte Mason, bolehkah orangtua menyuruh anak melakukan yang anak tidak suka lakukan? Mengapa? Menurut CM, anak belum punya kekuatan untuk mengendalikan kekuatan kehendaknya, karena masih belum matang. Anak belum mampu menyuruh dirinya sendiri me

Refleksi day 2 (Sie)

 Reflesi #2 - Sienny a. Menurut Charlotte Mason, bolehkah orangtua menyuruh anak melakukan yang anak tidak suka lakukan? Mengapa? Boleh. Pertama orang tua memiliki otoritas dari Tuhan untuk menjadi perwakilan buat anak. Kedua, orang tua mempunyai pengetahuan dan moral yang lebih baik dari anak dan mengasihi anak2nya, ingin anak2nya menjadi baik. Misal, makan sayur. Kalo boleh diberikan pillihan, anak pasti memilih tidak makan sayur, tapi orang tua tahu bahwa sayur bagus dan penting buat Kesehatan anak karena itu anak diminta untuk makan sayur. b. Menurut Charlotte Mason, apakah orangtua dan anak itu setara? Mengapa? Tidak. Orang tua diberi otoritas oleh Tuhan untuk menjadi perwakilan Tuhan buat anak-anak.   c. Apakah kamu setuju dengan sikap Charlotte Mason di atas? Mengapa? Setuju. Karena alternatif lainnya terlihat lebih mengerikan Aku membayangkan jika manusia ini seperti binatang (ulat/laba2,dll) yang ditinggalkan oleh induknya begitu lahir, apa jadinya dunia ini. Padahal kita dibe