Langsung ke konten utama

Refleksi day 2 (Syl)

 1. Menurut CM, orang tua boleh menyuruh anak melakukan yang tidak ia sukai karena orang tua memiliki tugas,

peran dan tanggung jawab moral dalam mengarahkan dan membimbing anak yang masih lemah kehendak, untuk belajar mengendalikan diri, taat dan bertanggung jawab.

2. Menurut CM, orang tua dan anak seharusnya sama-sama sbg hamba kebenaran namun tidak setara dalam hal otoritas. Orang tua adalah perwakilan Tuhan dan masyarakat dalam mendidik anak-anak. Anak-anak wajib menghargai otoritas dan taat prinsip Ilahi,  aturan dan hukum-hukum yang berlaku.

3. Saya setuju dg sikap CM tsb diatas. Mengacu pada kebenaran dan filosofi pendidikan berdasarkan prinsip Kitab Suci yg saya imani.

4. Anak sy yang sulung sudah dilatih ketaatan sejak masih kecil. Namun kami rasa disiplin dan hukuman fisik terlalu keras. Tanpa diimbangi dengan komunikasi dan kasih yang sesuai. Saat ini dia menjadi anak yg complicated. Sifat keras, memberontak sekaligus manja dan sensitif.

Berbanding terbalik dg adiknya. Kami jarang sekali, hampir tidak pernah memukul. Lebih banyak memeluk, bercanda tp ttp beri koensekuensi atas kesalahan. Anak ini jd anak yg sgt penurut. Sekali dikasih tahu langsung respon, taat dan dikerjakan. Dengar2an dan taat instruksi jg dg orang lain spt misalnya guru les, coach. 

Kendala yg saya alami dalam melatih anak untuk respek dan taat adalah masalah komunikasi, konsistensi, cara/metode yg tepat, kesabaran dan ekspektasi yg sesuai dg tahapan anak bkn krn social pressure.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Day 1 (Vit)

 Refleksi day 1 - Vitri  Seberapa setuju kita akan pentingnya Habit Training? Sangat setuju..saya sudah mencoba banyak cara untuk anak bisa melakukan hal yg perlu dia lakukan pada waktunya. Dengan reward and punishment sudah sering, dengan motivasi agama dan penjelasan panjang kepada anak2 kenapa harus dilakukan juga sudah berkali-kali.  Tapi sampai sekarang belum melihat hasil yang berarti. Dengan habit training ini sangat berharap bisa mendapatkan hasil yang berarti baik untuk anak dan juga orangtuanya. Karena sambil mengajarkan disiplin untuk anak tentunya orangtuanya juga harus bisa disiplin

Refleksi day 2 (Ny)

 Yunita Nyit Refleksi Day 2: Materi hari ke-2 ini mengingatkan saya bahwa posisi orang tua dan anak tidak sejajar, terutama untuk hal-hal yang prinsip. Saya terbiasa bernegosiasi dengan anak, dimana akhirnya tanpa disadari saya menjadi tidak punya kendali atas keputusan-keputusan yang seharusnya menjadi area otoritas orang tua.  Saya terbiasa dengan “pandangan umum” bahwa anak juga memiliki kehendak yang harus didengarkan tetapi dari materi hari ini saya belajar bahwa sesungguhnya anak belum matang untuk mengendalikan keinginan dirinya, belum dapat menaklukkan dirinya untuk mengutamakan kewajiban, anak belum terlatih menjadi tuan atas dirinya sendiri, sehingga tidak mungkin jika menganggap bahwa orang tua dan anak adalah sejajar. a. Menurut Charlotte Mason, bolehkah orangtua menyuruh anak melakukan yang anak tidak suka lakukan? Mengapa? Menurut CM, anak belum punya kekuatan untuk mengendalikan kekuatan kehendaknya, karena masih belum matang. Anak belum mampu menyuruh dirinya sendiri me

Refleksi day 2 (Sie)

 Reflesi #2 - Sienny a. Menurut Charlotte Mason, bolehkah orangtua menyuruh anak melakukan yang anak tidak suka lakukan? Mengapa? Boleh. Pertama orang tua memiliki otoritas dari Tuhan untuk menjadi perwakilan buat anak. Kedua, orang tua mempunyai pengetahuan dan moral yang lebih baik dari anak dan mengasihi anak2nya, ingin anak2nya menjadi baik. Misal, makan sayur. Kalo boleh diberikan pillihan, anak pasti memilih tidak makan sayur, tapi orang tua tahu bahwa sayur bagus dan penting buat Kesehatan anak karena itu anak diminta untuk makan sayur. b. Menurut Charlotte Mason, apakah orangtua dan anak itu setara? Mengapa? Tidak. Orang tua diberi otoritas oleh Tuhan untuk menjadi perwakilan Tuhan buat anak-anak.   c. Apakah kamu setuju dengan sikap Charlotte Mason di atas? Mengapa? Setuju. Karena alternatif lainnya terlihat lebih mengerikan Aku membayangkan jika manusia ini seperti binatang (ulat/laba2,dll) yang ditinggalkan oleh induknya begitu lahir, apa jadinya dunia ini. Padahal kita dibe