Langsung ke konten utama

Refleksi Day 1 (Sh)

 *Refleksi Day 1 - Sophie*

Dari awal saya memang setuju bahwa pendidikan akademis itu hanya sebatas menambah wawasan anak, tidak cukup untuk mendisiplinkan anak. Saya juga setuju bahwa habit training itu penting buat diterapkan pada anak-anak. Kenapa? Seperti yang dibahas pada materi yang intinya berisi *_kegiatan yang dilakukan terus menerus akan meninggalkan jejak di syaraf otak kita dan menjadi otomatis._* 

Ini sama persis pada pengalaman saya setiap kali mempelajari 1 lagu piano klasik: hari pertama saya mempelajari 2-3 baris partitur terlebih dahulu. Mula2 saya harus menghapal melodi untuk tangan kanan dan kiri. Tantangan selanjutnya jari saya sangat sulit membalance tangan kanan dan kiri. Setelah dicoba setiap hari selama 1 jam siang hari dan 1 jam sore/malam hari dengan konsisten selama seminggu atau lebih (tergantung tingkat kesulitan lagu tersebut). Hingga akhirnya jari-jari saya terasa sangat mudah memainkan piano. *_Bahkan ajaibnya jadi otomatis bergerak sendiri dengan cepat (utk tempo lagu cepat) tanpa harus dipikirkan di otak! wooow. 😮_* Lalu kemudian saya melanjutkan baris partitur berikutnya terus latihan dengan konsisten sampai menjadi lancar dan begitu terus sampai selesailah 1 lagu. 🥳

Tapi tentu saja harus konsisten sempatkan diri setiap hari, *_harus_* sisihkan waktu mempertahankan lagu yang sudah dipelajari sambil mempelajari lagu baru. Kalo nggak, jari kembali kaku dan harus dibiasain dari nol lagi. 😬

Begitupun pengalaman saya sebagai ibu, yaitu membiasakan putri sulung saya sholat di awal waktu. Hingga akhirnya dia otomatis sholat sendiri di awal waktu tanpa disuruh. Tinggal PRnya adik laki-lakinya yang sholatnya masih disuruh dan masih ga mau diem. 


Saya juga setuju bahwa sebagai orang tua, saya  harus mendisiplin diri sendiri sebelum mendisiplinkan anak. Hal ini terbukti dari kebiasaan buruk saya dan suami yaitu asyik main hp sampai lupa waktu jadilah berefek anak2 kami jadi kecanduan hp. Semoga dengan mengikuti kelas ini saya punya inspirasi bahkan solusi untuk memperbaiki semuanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Day 1 (Vit)

 Refleksi day 1 - Vitri  Seberapa setuju kita akan pentingnya Habit Training? Sangat setuju..saya sudah mencoba banyak cara untuk anak bisa melakukan hal yg perlu dia lakukan pada waktunya. Dengan reward and punishment sudah sering, dengan motivasi agama dan penjelasan panjang kepada anak2 kenapa harus dilakukan juga sudah berkali-kali.  Tapi sampai sekarang belum melihat hasil yang berarti. Dengan habit training ini sangat berharap bisa mendapatkan hasil yang berarti baik untuk anak dan juga orangtuanya. Karena sambil mengajarkan disiplin untuk anak tentunya orangtuanya juga harus bisa disiplin

Refleksi day 2 (Ny)

 Yunita Nyit Refleksi Day 2: Materi hari ke-2 ini mengingatkan saya bahwa posisi orang tua dan anak tidak sejajar, terutama untuk hal-hal yang prinsip. Saya terbiasa bernegosiasi dengan anak, dimana akhirnya tanpa disadari saya menjadi tidak punya kendali atas keputusan-keputusan yang seharusnya menjadi area otoritas orang tua.  Saya terbiasa dengan “pandangan umum” bahwa anak juga memiliki kehendak yang harus didengarkan tetapi dari materi hari ini saya belajar bahwa sesungguhnya anak belum matang untuk mengendalikan keinginan dirinya, belum dapat menaklukkan dirinya untuk mengutamakan kewajiban, anak belum terlatih menjadi tuan atas dirinya sendiri, sehingga tidak mungkin jika menganggap bahwa orang tua dan anak adalah sejajar. a. Menurut Charlotte Mason, bolehkah orangtua menyuruh anak melakukan yang anak tidak suka lakukan? Mengapa? Menurut CM, anak belum punya kekuatan untuk mengendalikan kekuatan kehendaknya, karena masih belum matang. Anak belum mampu menyuruh dirinya sendiri me

Refleksi day 2 (Sie)

 Reflesi #2 - Sienny a. Menurut Charlotte Mason, bolehkah orangtua menyuruh anak melakukan yang anak tidak suka lakukan? Mengapa? Boleh. Pertama orang tua memiliki otoritas dari Tuhan untuk menjadi perwakilan buat anak. Kedua, orang tua mempunyai pengetahuan dan moral yang lebih baik dari anak dan mengasihi anak2nya, ingin anak2nya menjadi baik. Misal, makan sayur. Kalo boleh diberikan pillihan, anak pasti memilih tidak makan sayur, tapi orang tua tahu bahwa sayur bagus dan penting buat Kesehatan anak karena itu anak diminta untuk makan sayur. b. Menurut Charlotte Mason, apakah orangtua dan anak itu setara? Mengapa? Tidak. Orang tua diberi otoritas oleh Tuhan untuk menjadi perwakilan Tuhan buat anak-anak.   c. Apakah kamu setuju dengan sikap Charlotte Mason di atas? Mengapa? Setuju. Karena alternatif lainnya terlihat lebih mengerikan Aku membayangkan jika manusia ini seperti binatang (ulat/laba2,dll) yang ditinggalkan oleh induknya begitu lahir, apa jadinya dunia ini. Padahal kita dibe